Petarung muda Malaysia, Johan Ghazali, terus mencuri atensi di dunia seni bela diri serta sudah mengamankan kontrak senilai 100 ribu dolar AS ataupun dekat Rp1, 6 miliyar dengan ONE Championship.
Sepanjang ini, anak muda berumur 18 tahun itu sudah mencetak 5 hasil KO di ONE Championship dari 6 kemenangan yang sudah ia raih.
Catatan itu sudah melejitkan namanya, tidak cuma di Malaysia namun pula di negeri lain semacam Amerika, Thailand, serta Indonesia.
Dalam laga terakhirnya, atlet yang akrab disapa Jojo ini mencapai kemenangan KO atas Josue Cruz dalam ajang ONE 168 di Denver, Amerika Serikat.
Mendatang, Ghazali hendak berlaga pada ajang ONE 170 di Impact Arena, Bangkok, pada 24 Januari 2025 dengan mengalami Johan Estupinan, petarung tidak terkalahkan asal Kolombia.
Pertarungan ini jadi tes besar untuk Jojo buat terus mendaki peringkat kelas terbang Muay Thai.
Pencapaian tersebut membuat ia jadi inspirasi petarung muda yang lain.
Dalam tahap tanya jawab dengan media pada Kamis( 19/ 12/ 2024) jelang ONE 170, Jojo mengantarkan undangan terbuka untuk para petarung top Indonesia buat bergabung di ONE Championship, yang ia sebut selaku panggung seni bela diri terbaik.
” Jika seorang betul- betul terbaik di bidangnya, aku percaya mereka tentu mau berlaga di panggung paling tinggi,” ungkap Jojo.
” Buat Muay Thai ataupun MMA, ONE Championship adalah tempatnya.”
Jojo pula membagikan pujian kepada talenta Indonesia.
” Terdapat banyak petarung hebat di Indonesia,” tambahnya.
” Banyak yang dapat dijadikan inspirasi. Ini bukan suatu yang mustahil, asalkan terus bekerja keras.”
Jojo menegaskan kalau rivalitas antara Indonesia serta Malaysia di dunia berolahraga sepatutnya jadi ajang kompetisi sehat.
” Aku cinta Indonesia serta penggemar di situ,” ucapnya lagi.
” Banyak orang Indonesia yang tiba ke Superbon Training Camp buat menunjang aku. Tidak terdapat kebencian di antara kami.”
Kiprah Johan Ghazali mendapat banyak sorotan di negaranya.
Banyak yang menyangka kalau ia merupakan calon juara selanjutnya.
Jojo mengaku kalau pujian itu jadi tekanan tertentu terlebih di umurnya yang baru tiba 18 tahun.
Namun, ia pula berupaya buat menjadikan perihal tersebut selaku motivasi bonus.
Selaku harapan negaranya, Jojo merasa bangga bawa nama Malaysia ke panggung internasional.
” Ini salah satu alibi aku bekerja keras serta rela berkorban,” lanjut Jojo.
” Rasanya luar biasa dapat mengibarkan bendera Malaysia di antara petarung hebat yang lain,” pungkasnya.
Leave a Reply