Presiden UFC, Dana White, merespons keputusan Ilia Topuria yang rela menanggalkan sabuk gelar juara kelas bulu demi tekad kokoh naik kelas.

Topuria baru saja membuat keputusan besar dalam jagat olahraga UFC setelah memilah melepas sabuk gelar kelas bulu.

Petarung dengan rekor tidak terkalahkan 16- 0 di segala jenis MMA, sangat sungguh- sungguh mewujudkan niatnya buat naik kelas ringan.

Kelas ringan UFC menjadi kelas sangat kompetitif serta dikala ini ialah kelas kekuasaan Islam Makhachev.

Dana White selaku Presiden UFC, merespons keputusan Topuria dengan bijak.

” Topuria merasa sudah melaksanakan seluruh yang dapat dia jalani di divisi itu( kelas bulu),” kata White dilansir Bolasport dari MMAJunkie.

” Serta ia merasa sudah mengukuhkan warisannya, serta badannya tidak mampu lagi menahan beban itu,” ucap bos UFC.

White pula mengamini kalau keputusan Topuria naik kelas 155 pon hendak membuka jalur untuk para penantang kelas bulu.

Yang mana sabuk gelar kelas bulu hendak jadi rebutan di UFC 314 nanti antara Alexanders Volkanovsko serta Diego Lopes.

” Jadi Topuria hendak naik ke kelas 155 lbs serta hendak meluangkan gelar kelas bulu,” kata White.

” Begitu pukulan awal dilayangkan( dalam pertarungan Volkanovski vs. Lopes), gelar( kelas bulu) itu dikosongkan,” ucapnya.

Laki- laki berkepala plontos itu pula hendak lekas mengumumkan siapa calon lawan Topuria di pertarungan selanjutnya.

” Kami hendak mengumumkan pertarungan Topuria selanjutnya sehabis seluruhnya berakhir,” ucap ia.

Diperkirakan hendak perlu waktu untuk Topuria buat hingga di sesi ia pantas jadi penantang gelar kelas ringan.

Ia wajib mengantre lebih dahulu dari lawan- lawan yang telah disiapkan UFC untuk menantang Islam Makhachev.

Lebih dahulu, Topuria telah sangat yakin diri dalam mengumumkan soal pelepasan sabuk gelar kelas bulunya.

Misinya satu, jadi raja kelas ringan dengan metode menaklukkan Makhachev di laga yang berkelas.

” Aku betul- betul percaya kalau aku dapat mengalahkan juara dikala ini, Islam,” kata Topuria di Full Send Podcast.

” Aku betul- betul berpikir begitu. Ia juara yang hebat. Kamu tidak dapat jadi juara dunia secara kebetulan; Kamu wajib melaksanakan hal- hal yang hebat.”

” Ia hebat. Aku tidak suka jadi pengganggu serta berkelahi dengan orang- orang yang aku ketahui 100 persen kalau aku hendak menghajarnya, Kamu ketahui?”

“ Aku suka bertarung dengan orang- orang yang bagi para penggemar hendak sangat kompetitif.”

” Harapan semacam seperti itu yang mau aku mengadakan. Dengan Islam, aku hendak mempunyai pertarungan intens semacam itu.”

” Kalaj mlakukan pertandingan ulang dengan orang- orang yang sempat aku lawan, aku rasa aku tidak hendak mempunyai harapan yang sama terhadap para penggemar,” tandas petarung blasteran Georgia- Spanyol itu.